Pilari didieu nya :D

Kamis, 07 Februari 2013

Ternak Sapi


Assalamualaikum wr wb

Bagaimana Kabarnya ? kali ini ET akan memposting tentang Ternak Sapi

Sebelum menuju ke pokok bahasan, kita bahas dulu apa itu ternak ?

Ternak merupakan hewan yang umum telah dibudidayakan oleh masyarakat. Ditinjau dari struktur pencernakannya maka dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu ternak ruminansia dan ternak non ruminansia. Ternak ruminansia adalah sebutan untuk semua ternak yang mempunyai struktur pencernakan ganda yaitu terdiri atas rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Atau lebih tepat dikatakan bahwa ternak ruminansia adalah ternak yang mempunyai sistim pencernakan pakan yang khas sehingga menyebabkan ternak tersebut mampu mengkonversi pakanpakan berkualitas relatif rendah menjadi produk bergizi tinggi, seperti daging dan susu. Ciri khas dari ternak ruminansia adalah adanya rumen yang merupakan ekosistem mikroba yang berperan dalam penguraian bahan pakan dan mikroba juga berfungsi sebagai bahan protein ternak. Kemudian dilihat berdasarkan ukuran bobot badan atau besar tubuhnya maka ternak ruminansia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu ruminansia besar dan ruminansia kecil. Pada buku ini hanya akan dinahas ternak ruminansia besar.

Sapi adalah salah satu jenis ternak yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Beternak sapi mempunyai beberapa manfaat dan merupakan suatu usaha yang mempunyai prospek yang cukup menjanjikan. Sapi juga merupakan ternak yang paling berperan dalam memenuhi kebutuhan sumber protein hewani. Salah satu manfaat yang secara langsung dapat dirasakan pada kita semua adalah ternak sapi sangat bermanfaat bagi manusia sebagai sumber protein hewani yang paling besar yaitu sebagai penghasil daging dan sebagai penghasil air susu. Dengan kata lain dikatakan bahwa kebutuhan daging sapi meningkat sejajar dengan meningkatnya taraf hidup bangsa.

Sapi yang ada di dunia pada saat ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok sapi-sapi tropis dan kelompok sapi-sapi sub topis. Kelompok sapi tropis contohnya sapi Zebu, Bos sondaicus, sapi Bali dan sapi Madura. Sedangkan yang termasuk kelompok sapi sub tropis adalah sapi Aberdeen angus, sapi Hereford, sapi Shorthorn, sapi Charolais, sapi Simmental, sapi Frisien Holland, dan masih banyak lagi jenisnya.

Sedangkan berdasarkan tujuan dari pemeliharaan maka bangsa sapi dapat dibedakan beberapa tipe yaitu Sapi tipe Pedaging, Sapi tipe Pekerja, dan Sapi tipe Perah


Sapi tipe Pedaging


Sapi tipe potong adalah sapi-sapi yang mempunyai kemampuan untuk memproduksi daging dengan cepat, pembentukan karkas baik dengan komposisi perbandingan protein dan lemak seimbang hingga umur tertentu. Sapi potong pada umumnya mempunyai ciri-ciri:
  • Bentuk tubuh yang lurus dan padat
  • Dalam dan lebar,
  • Badannya berbentuk segi empat dengan semua bagian badan penuh berisi daging.
Sapi-sapi yang termasuk dalam tipe sapi potong diantaranya:
  • Sapi Brahman
  • Sapi Ongole
  • Sapi Sumba Ongole (SO)
  • Sapi Hereford
  • Sapi Shorthorn
  • Sapi Brangus
  • Sapi Aberden Angus
  • Sapi Santa Gartudis
  • Sapi Droughtmaster
  • Sapi Australian Commercial Cross
  • Sapi Sahiwal Cross
  • Sapi Limosin
  • Sapi Simmental
  • Sapi Peranakan Ongole
Sapi Brahman
  • Berasal dari India, termasuk dalam Bos indicus 
  • Ciri-ciri sapi Brahman mempunyai punuk besar, tanduk, telinga besar dan gelambir yang memanjang berlipat-lipat dari kepala ke dada. 
  • Karakteristik Sapi Brahman berukuran sedang dengan
  • Jantan dewasa antara 800 sd 1100 kg,
  • Betina dewasa 500-700 kg. 
  • pedet yang baru lahir antara 30-35 kg.
  • Persentase karkas 48,6 s.d 54,2%
  • Pertambahan berat harian 0,83-1,5 kg
Sapi Ongole

  • Berasal dari India, tepatnya di kabupaten Guntur, propinsi Andra Pradesh 
  • Karakteristik Sapi ongole merupakan jenis ternak berukuran sedang, dengan gelambir yang lebar yang longgar dan menggantung. Badannya panjang sedangkan lehernya pendek. Kepala bagian depan lebar diantara kedua mata. Bentuk mata elip dengan bola mata dan sekitar mata berwarna hitam. Telingan agak kuat, ukuran 20-25 cm, dan agak menjatuh. Tanduknya pendek dan tumpul, tumbuh kedepan dan kebelakang. Pada pangkal tanduk tebal dan tidak ada retakan. 
  • Sapi ini lambat dewasa, pada umur 4 tahun mencapai dewasa penuh.
  • 600 kg pada sapi jantan
  • 300-400 kg untuk sapi betina.
  • Berat lahir 20-25 kg.
  • Persentase karkas 45-58% dengan perbandingan daging tulang 3,23 : 1.

Sapi Sumba Ongole (SO)

  • Sapi jantan Ongole dibawa dari daerah Madras, India ke pulau Jawa, Madura dan Sumba.

Sapi Hereford

  • Sapi ini turunan dari sapi Eropa yang dikembangkan di Inggris.
  • Berat jantan rata-rata 900 kg 
  • Berat betina 725 kg. 
  • Bulunya berwarna merah, kecuali bagian muka, dada, perut bawah dan ekor berwarna putih. Bentuk badan membulat panjang dengan ukuran lambung besar. 
  • Sebagian sapi bertanduk dan lainnya tidak.

Sapi Shorthorn

  • Sapi ini sama dengan Hereford yaitu dikembangkan di negara Inggris.
  • Bobot sapi jantan 1100 kg
  • Bobot sapi betina 850 kg.
  • Bulunya berbintik merah dan putih.
  • Bentuk tubuh bagus dengan punggung lurus. Pertumbuhan ototnya kompak.
  • Sebagian sapi bertanduk pendek, tetapi kebanyakan tidak bertanduk

Sapi Brangus

  • Sapi Brangus merupakan persilangan sapi betina Brahman dan pejantan Angus.
  • Ciri khasnya adalah warna hitam dengan tanduk kecil.
  • Sifat Brahman yang diwarisi brangus adalah adanya punuk, tahan udara panas, tahan gigitan serangga dan mudah menyesuaikan diri dengan pakan yang mutunya kurang baik.
  • Sifat sapi Angus yang diturunkan produktifitas dagingnya tinggi dan persentase karkasnya tinggi. 

Sapi Aberden Angus

  • Sapi angus (Aberden Angus) berasal dari Inggris dan Skotlandia.
  • Umur dewasa sapi Angus adalah 2 tahun.
  • Hasil karkas tinggi
  • Sebagai penghasil daging dan tidak digunakan untuk menghasilkan susu.
  • Ciri sapi ini berbulu hitam legam, berukuran agak panjang, keriting dan halus.
  • Tubuhnya kekar padat, rata, panjang dan ototnya kompak. Sapi tidak bertanduk dan kakinya pendek.
  • Berat sapi jantan 900 kg.
  • Berat sapi betina 700 kg.
  • Persentase karkas 60%, dengan mutu daging sangat baik dan lemak menyebar dengan baik di dalam daging.
Sapi Santa Gertrudis
  • Sapi ini persilangan dari sapi jantan Brahman dengan sapi betina Shorthorn.
  • Dikembangkan pertama kali di King Ranch Texas AS tahun 1943 dan pada tahun 1973 masuk ke Indonesia.
  • Bobot jantan rata-rata 900 kg
  • Bobot betina 725 kg.
  • Badan sapi besar dan padat.
  • Seluruh tubuh dipenuhi bulu pendek dan halus serta berwarna merah kecoklatan.
  • Punggungnya lebar dan dada berdaging tebal. Kepala lebar, dahi agak berlekuk dan mukanya lurus.
  • Gelambir lebar berada di bawah leher dan perut.
  • Sapi jantan berpunuk kecil dan kepalanya bertanduk.
  • Berat sapi jantan mencapai 900 kg sedang betina 725 kg.
  • Dibanding sapi Eropa sapi Santa Gertrudis mempunyai toleransi terhadap panas yang lebih baik dan pakan yang sederhana dan tahan gigitan caplak
Sapi Droughmaster
  • Merupakan persilangan antara betina Brahman dengan jantan Shorthorn
  • Dikembangkan di Australia.
  • Sifat Brahman lebih dominan
  • Badannya besar dan otot padat.
  • Warna bulu merah coklat muda hingga merah atau cokelat tua.
  • Pada ambing sapi betina terdapat bercak putih
Sapi ACC
  • Merupakan hasil persilangan sapi-sapi di Australia yang tidak diketahui dengan jelas asal usul maupun proporsi darahnya. Dari beberapa informasi yang telah ditelusuri, diketahui bahwa sapi ACC berasal dari peternakan sapi di Australia Utara (Northern Territory).
  • Sapi ACC tersebut dapat berupa sapi Shorthorn Cross (SX), Brahman Cross maupun sapi hasil persilangan sapi-sapi Australia yang cenderung masih mempunyai darah Brahman (Ngadiyono, 1995).
Sapi Brahman Cross
  • Banyak disilangkan dengan sapi Hereford Shorthorn (HS). Hasil persilangan dengan Hereford dikenal dengan nama Brahman Cross (BX).
  • Sapi ini mempunyai keistimewaan karena tahan terhadap suhu panas dan gigitan caplak, mampu beradaptasi terhadap makanan jelek serta mempunyai kecepatan pertumbuhan yang tinggi.
  • Persentase kelahiran 81.2%.
  • Rataan bobot lahir 28.4 kg.
  • Bobot umur 13 bulan mencapai 212 kg.
  • Umur 18 bulan bisa mencapai 295 kg.
  • Angka mortalitas postnatal sampai umur 7 hari sebesar 5.2%
  • Mortalitas sebelum disapih 4.4%.
  • Mortalitas lepas sapih sampai umur 15 bulan sebesar 1.2%.
  • Mortalitas dewasa sebesar 0.6%.
  • Daya tahan terhadap panas cukup tinggi karena produksi panas basal rendah dengan pengeluaran panas yang efektif.
  • Ketahanan terhadap parasit dan penyakit sangat baik.
  • Efisiensi penggunaan pakan terletak antara sapi Brahman dan persilangan Hereford 
Sapi Simmental
  • Berasal dari Swiss.
  • Pemanfaatan sapi Simental untuk produksi susu, mentega (butter), keju dan daging serta dimanfaatkan untuk hewan penarik
Sapi Limousin
  • Tingkat pertambahan badan yang cepat perharinya 1,1.kg.
  • Ukuran tubuhnya besar dan panjang serta dadanya besar dan berdaging tebal.
  • Bulunya berwarna merah mulus.
  • Sorot matanya tajam.
  • Kaki tegap dengan warna pada bagian lutut kebawah berwarna terang.
  • Tanduk pada sapi jantan tumbuh keluar dan agak melengkung.
  • Bobot sapi jantan 850 kg
  • Bobot sapi betina 650 kg.
  • Sapi jantan beratnya 1000 sd 1400 kg.
  • Sapi betina beratnya 600-850 kg.
  • Masa produktif sapi betina antara 10-12 tahun.
  • Anak sapi yang berumur 2 bulan pertumbuhannya pesat sekali.
  • Sapi berumur 23 bulan dapat mencapai bobot 800 kg.
  • Pada umur 2,5 tahun mencapai 1.100 kg. 
Sapi Peranakan Ongole (PO)
  • Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan persilangan antara sapi Ongole dengan sapi-sapi lokal yg ada di Jawa dan Sumatera.
  • Ponok dan gelambir kelihatannya kecil atau tidak ada sama sekali.
  • Warna bulu sangat bervariasi, tetapi pada umumnya berwarna putih atau putih keabu-abuan.
  • Banyak terdapat di pulau Jawa terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur
Sapi tipe Pekerja

Sapi-sapi yang di masukkan dalam kelompok sapi tipe pekerja pada umumnya mempunyai tubuh yang besar, perototannya kuat, tulangnya kuat dan besar serta tidak ada pelekatan lemak dibawah kulit. Mempunyai kulit kuat dan tahan terhadap berbagai cuaca. Sapi-sapi asli dari Indonesia pada umumnya termasuk dalam kelompok sapi tipe pekerja, sebagai contoh sapi bali, sapi madura dan sapi grati.

Sapi Bali
  • Warna bulu merah bata, tetapi yang jantan dewasa berubah menjadi hitam.
  • Satu karakter lain yakni perubahan warna sapi jantan kebirian dari warna hitam kembali pada warna semula yakni coklat muda keemasan yang diduga karena makin tersedianya hormon testosteron sebagai hasil produk testis.
  • Tujuan utama pemeliharaan digunakan sebagai penghasil daging, kerja penarik bajak, dan kultur sosial lainnya.
  • Warna sapi jantan adalah merah kecoklatan, dengan warna putih pada sekitar pantat.
  • Sedangkan sapi betina kuning kemerah-merahan sampai coklat dengan warna putih pada sekitas pantan dan paha.
  • Bentuk tanduk pada sapi jantan berbentuk U. 
Sapi Madura
  • Sapi Madura merupakan hasil persilangan sapi Bali (Bibos banteng), sapi Ongole (Bos indicus) dan sapi Jawa (bos javanicus).
  • Warna sapi merah kecoklatan tanpa warna putih di pantat.
  • Keseragaman jenis sapi telah dikembangkan oleh orang madura.
  • Secara umum tubuh kecil dan berkaki pendek.
  • Sapi jantan mempunyai punuk yang berkembang baik dan jelas, sedangkan sapi betina tidak berpunuk.
  • Pada kepala terdapat tanduk kecil, melengkung ke depan dan melingkar seperti bulan sabit.
  • Bobot sapi jantan 300 kg
  • Bobot sapi betina 250 kg.
  • Berat pedet pada waktu lahir 12-18 kg.
  • Umur dewasa kelamin 20-24 bulan.
  • Pertambahan berat badan 0,25-0,6 kg per hari.
  • Persentase karkas 48-63% dan perbandingan daging tulang adalah 5,84 :1.
Sapi tipe Perah
Sapi perah adalah sapi-sapi yang mempunyai kemampuan memproduksi air susu dalam jumlah yang cukup banyak. Sapi perah pada umumnya mempunyai bentuk tubuh bagian belakang melebar kesegala arah sehingga terdapat kebebasan untuk pertumbuhan ambing atau mempunyai bentuk trapesium. Jenis sapi perah antara lain :
  • Sapi Friesian holstein (FH)
  • Sapi Grati
  • Sapi Jersey
  • Sapi Sahiwal
  • Sapi Brown swiss
  • Sapi Guernsey
  • Sapi Ayrshire
  • Australian Illawara Shorthorn
  • Sapi Autralian Milking Zebu
Sapi Friesian Holstein (FH)
  • Pertama dibawa dari pulau Fries Land barat Belanda dan sebagian dari Australia serta Selandia baru, Amerika, Kanada, dan Jepang.
  • Warnanya putih dan hitam dan sangat disukai peternak.
  • Sapi Holsteins dapat dikenali dengan cepat dari warnanya yaitu putih dan hitam/merah serta produksi susunya yang tinggi.
  • Berat pedet yang baru lahir dapat mencapai 45 kg.
  • Berat dewasa dapat mencapai 750 kg dengan tinggi 58 inchi.
  • Sapi dara dapat dikawinkan pada umur 15 bulan, jika berat badan sudah mencapai 400 kg.
  • Diharapkan umur pada waktu pertama kali melahirkan antara 24-27 bulan.
  • Lama kebuntingan sekitar 9 bulan.
  • Dengan lama produksi sekitar 6 tahun.
  • Produksi susunya di Amerika 8.000 liter dengan lemak 330 kg dan protein 275 kg per ekor per tahun.
  • Di Indonesia produksi susu masih rendah, pertahun berkisar 3.000 liter.
Sapi Grati
  • Sapi grati merupakan hasil persilangan sapi FH dengan sapi Jawa-ongole
Sapi Jersey
  • Sapi Jersey berasal dari pulau Jersey di Inggris.
  • Digunakan sebagai penghasil susu.
  • Ukuran sapi kecil berkisar 360 s/d 540 kg untuk sapi betina 540 s/d 820 kg untuk sapi pejantan.
  • Kandungan lemak susu pada susu sapi jersey tinggi.
  • Warna sapi bervariasi dari abu-abu terang sampai hitam.
  • Paha, kepala dan bahu sapi warnanya lebih gelap daripada warna tubuhnya.
Sapi Sahiwal Cross
  • Berat sapi dewasa sekitar 300-400 kg.
  • Berat lahir 18-23 kg. Produksi susu pertahun 1.800 kg, dengan lama laktasi 220 hari.
  • Dewasa kelamin pada umur 16 bulan.

Mungkin sekian dulu postingan kali ini. meskipun sedikit, semoga bisa bermanfaat khusus nya bagi saya, umumnya buat para pembaca. mohon maaf bila ada kesalahan, karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta Alam Semesta Allah SWT.

Wassalamualaikum wr wb
*Sumber : Caturwo Priyo Nugroho, 2008, Agribisnis Ternak Ruminansia, PT Macanan Jaya Cemerlang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar